Google telah memperkenalkan alat AI terbarunya yang disebut Nano Banana Pro, versi penyempurnaan dari model pembuatan gambar sebelumnya. Tak lama setelah peluncurannya, banyak pengguna mulai menguji fitur-fiturnya dan membagikan hasil yang mengejutkan secara daring. Seorang teknisi dari Pune mencoba sesuatu yang tidak biasa dengan alat tersebut. Ia memberi Kecerdasan Buatan (AI) sebuah gambar soal matematika tulisan tangan untuk melihat apa yang bisa dilakukannya. AI tersebut tidak hanya memecahkan soal, tetapi juga menulis jawabannya dengan tulisan tangan yang sama dengan pengguna. Hal ini mengejutkan banyak orang yang menemukan postingan tersebut.
Teknisi tersebut membagikan gambar pertanyaan asli dan solusi yang dihasilkan AI secara berdampingan. Gaya penulisannya tampak identik, sehingga seolah-olah orang tersebut sendiri yang menulis jawabannya. Pengguna tersebut mengatakan bahwa fitur baru ini dapat dengan mudah menjadi favorit di kalangan siswa, karena alat tersebut dapat membaca dan menyelesaikan pertanyaan hanya dengan melihatnya. Hal ini menimbulkan kegembiraan sekaligus kekhawatiran tentang bagaimana teknologi tersebut dapat digunakan di masa depan.
AI Memecahkan Soal Matematika Tulisan Tangan dan Menyalin Tulisan Tangan yang Sama
Gambar yang diunggah di X disertai keterangan, "Nano Banana Pro dari Google sejauh ini merupakan AI penghasil gambar terbaik yang ada. Saya memberinya gambar sebuah pertanyaan dan ia menjawabnya dengan benar menggunakan tulisan tangan saya. Para siswa pasti akan menyukainya."
Nano Banana Pro milik Google sejauh ini merupakan AI penghasil gambar terbaik yang ada. Saya memberinya gambar sebuah pertanyaan dan ia menjawabnya dengan benar menggunakan tulisan tangan saya yang sebenarnya.
Postingan Picu Perdebatan Soal Penggunaan AI untuk Pekerjaan Rumah oleh Siswa
Menanggapi postingan tersebut, seorang pengguna menulis, "Siswa tidak akan belajar apa pun dan hanya akan membiarkan AI mengerjakan pekerjaan rumah mereka." Yang lain berkomentar singkat, "Sekolah sudah matang lmao."
Yang lain berbagi, "Kita mendidik manusia agar umat manusia dapat memiliki tenaga profesional dan kemajuan. Dengan AI, umat manusia akan memiliki akses ke tenaga profesional selamanya dan kemajuan akan terotomatisasi. Mengapa harus belajar? Konsep pendidikan perlu diubah dengan teknologi ini."
"Jika saya memiliki akses ke teknologi semacam ini saat saya masih sekolah/kuliah, saya akan memahami banyak hal jauh lebih baik/lebih mendalam daripada yang saya ketahui sekarang," demikian bunyi sebuah komentar.
Seseorang menyatakan, “Saya pikir siswa yang mencontek dengan menggunakan AI sekarang adalah mereka yang akan memiliki keunggulan dalam cara baru dalam melakukan sesuatu dalam beberapa tahun ke depan.”
Yang lain menyebutkan, "Tes Turing untuk pekerjaan rumah resmi mati. Tulisan tangan dulunya adalah "Bukti Kerja". Tulisan tangan adalah tanda biometrik dari usaha. Sekarang, itu hanyalah Filter Gaya. Kita tidak hanya mengotomatiskan "Berpikir"; kita juga mengotomatiskan "Ketidaksempurnaan Manusia". Pendidikan baru saja kehilangan garis pertahanan terakhirnya. Bagi yang malas, itu adalah Keselamatan. Bagi yang elit, itu adalah Filter. 99% akan menggunakannya untuk menghindari pekerjaan, hanya untuk hancur ketika kenyataan menghantam."
Yang lain menambahkan, "Perhatian: banyak sekolah sekarang menggunakan alat seperti Inspera yang menganalisis tekanan pena, kecepatan menulis, dan pola goresan. Tulisan tangan yang dihasilkan AI memiliki tanda-tanda yang dapat dikenali (jarak yang terlalu sempurna, bentuk huruf yang identik). Teknologi pendeteksinya semakin canggih seperti teknologi generasi."
Gambar Oleh Google AI
Google menyatakan bahwa AI baru ini tidak hanya menghasilkan gambar yang tampak nyata. AI ini juga dapat membantu orang belajar dan menciptakan materi edukasi yang bermanfaat. Misalnya, jika seseorang ingin memahami topik baru, AI ini dapat menyiapkan infografis, diagram, dan penjelasan langkah demi langkah yang jelas menggunakan informasi yang diberikan pengguna atau data dunia nyata. AI ini bahkan dapat terhubung ke Google Penelusuran untuk mengumpulkan fakta-fakta terbaru.

Facebook Conversations