Akupun merasa bersalah ketika istriku memberikan catatan tersebut, padahal setiap gajihan itu tiba uang ku selalu ku transfer semua ke rekening dia paling aku menyisakan sedikit untuk membeli bensin dan membeli sarapan jika tidak sempat makan dirumah.
Malam itu dia mengatakan semakin tingginya harga bahan bahan pokok, bahkan bawang merah dijual perbutir dimana perbutirnya dihargai Rp. 1.000,- Istriku pun meminta izin untuk mengurangi pengeluaran hal lainya untuk di subsidi ke uang belanja.
Akupun tidak pernah mempermasalahkan, karena memang aku sudah mempercayakan segala kebutuhan dan pengeluaran kepadanya. Namun yg membuat sedikit masam membaca catatan istriku adalah pengeluaran yg bertambah tapi nilai yg di dapat menyusut atau berkurang.
Entah aku harus menyalahkan siapa yg jelas keadaannya memang seperti ini adanya. Tinggal akunya saja yang harus bekerja lebih keras lagi untuk tetap memberikan yg terbaik untuk keluarga ini.
Pesanku untuk pasangan di luar sana. Percayalah segala urusan pengeluaran rumah tangga kepada Istrimu jangan kau beri tekanan kepada mereka untuk mendapatkan kepuasan hati dan kesempurnaan. Karena tekanan itu akan berbuah pahit mulai dari minjam ke bank keliling hingga pinjol.
Jika memang keuangan sudah tidak cukup maka diskusikan, dan kita sebagai suami seharusnya yg mencari solusi bukan menyerahkan solusi berat ini kepada istri. Semoga semua kembali stabil dan harga harga kembali murah
Amiin
Muhammad Mahmud Sidik
Facebook Conversations