Pernahkah kamu ditolak calon mertua atau keluarga calon gebetan hanya gara-gara pekerjaan atau profesimu yang tidak masuk akal bagi mereka?
Atau berapa kali orang tuamu khawatir lalu menanyakan tentang profesi/pekerjaanmu yang mungkin tidak memberikan keamanan dan kemapanan di masa depan dalam sudut pandang mereka?
Atau seberapa sering tetanggamu menganggap dirimu sebagai pengangguran yang tak punya masa depan?
Oke tak perlu baper, sedih, marah, apalagi guling-guling di mall karena hal itu wajar terjadi.
Jadi gini guys. Orang tua kita dengan kita, hidup di era yang berbeda. Orang tua kita hidup di zaman Siti Nurbaya. Kita hidup di zaman Siti Badriah. Wkwk... Bukan. Bukan itu.
Orang tua kita hidup di Era Industri. Zaman di mana pekerjaan/profesi itu ya menjadi karyawan, PNS, atau eksekutif kantoran.
Sedangkan kita hidup di Era Informasi atau Era Digital. Zaman di mana profesi baru itu banyak dan bermacam sekali.
Ada yang namanya product creator, blogger, youtubers, app/web developer, freelancer, dropshipper, designer, content writer, selebgram, affiliate marketer, online marketer, fb/google ads specialist, buzzer bahkan spammer dan lain sebagainya. Yang nggak disebut jangan marah .
Profesi-profesi tersebut tidak pernah dikenal di zaman orang tua kita dulu. Di sinilah terjadi yang namanya GAP. Frekuensimu dengan frekuensi orang tuamu ora nyambung Son.
Itulah sebabnya sebanyak air di samudera pun buih yang kamu keluarkan dari mulutmu untuk menjelaskan tentang profesimu, tetap sulit menembus pertahanan akal mereka.
Yang namanya pekerjaan bagi mereka adalah karyawan, PNS, atau eksekutif kantoran. Titik!
Nah sekarang bagaimana solusinya agar orang tua kita bisa menerima profesi kita dan akhirnya sudi mengakui kita sebagai anak kandung yang sah wkwk?
Atau agar calon mertua dan keluarganya menerima kita sebagai menantu dengan lapang dada tanpa harus jadi backstreet boys?
Nah, di sini ada bagian yang beririsan atau celah yg bisa kamu manfaatkan. Lihat gambar yang diarsir.
Profesi apa itu? Ya, kamu tetap bisa menjalankan profesi-profesi zaman now sesuai dengan skill dan passionmu, namun tidak idealis untuk bersolo karir. Keluarlah dari kamarmu dan bergabunglah sebagai karyawan di perusahaan yang bisa menerima profesi/skill yang kamu miliki.
Zaman sekarang banyak perusahaan yg bisa menampung passion dan skill-mu. Kamu bisa bergabung di perusahaan marketplace, e-commerce, stasiun TV, app/web developer, marketing atau perusahaan apapun yg bisa menampung profesimu.
Dengan cara ini kamu tidak akan kehilangan passion dan tetap bisa mengembangkan skill-mu, sekaligus menjadi karyawan seperti yang orang tua/calon mertua inginkan. Win-win solution.
"Lah tapi aku kan ingin bangun kerajaan bisnis sendiri dari rumah? Punya jam kerja sendiri dan nggak ada orang yang ngatur-ngatur."
Oke itu memang mimpi yang sempurna. Tapi bro, saran saya sih tunda dulu. Kalau usiamu antara 20 - 30, kamu berada di usia menikah. Kamu bisa bekerja dengan orang lain dulu. Di rentang usia ini kamu bisa mencari banyak pengalaman dan membangun networking dulu. Itu bisa menjadi bekal penting di kala nanti kamu memutuskan untuk membangun kerajaan bisnismu sendiri.
Nah, setelah kamu berhasil meyakinkan orang tua, menaklukan hati calon mertua, mengumpulkan modal, pengalaman dan networking, maka ketika usiamu udah menginjak 30 ke atas kamu bisa mulai membangun profesi independen atau kerajaan bisnis idealmu.
Yah, walaupun saya percaya penghasilanmu dari pekerjaan nggak jelas sekarang ini 5x lipat lebih banyak dari penghasilan pesaingmu yang kerja kantoran dan kampretnya lebih dipilih oleh orang tua calon gebetanmu itu. Wkwk...
Saran saya redam dan tunda dulu idealisme itu atau kamu akan ditolak, ditikung dan lagi-lagi gagal mendapatkan si Siti gadis pujaan hatimu itu.
Facebook Conversations