Tidak Gengsi, Pemuda di Jombang Sukses Jadi Petani Milenial Kembangkan MelonPonik

Kegagalan sang ayah dalam budi daya buah secara konvensional menjadi awal mula Achmad Lafillian Rohmadi dalam mencari solusi serta mencoba inovasi baru.

Berbekal semangat tinggi serta ilmu bisnis yang telah dimiliki, pemuda 26 tahun asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Megaluh tersebut mencari solusi dari kegagalan budi daya buah secara konvensional.

Hingga tercetuslah ide yang menggiringnya untuk mencoba inovasi baru, yaitu budi daya melon di dalam greenhouse yang dinamakan MelonPonik atau Melon Hidroponik.

MelonPonik hadir sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas melon secara kontinu sepanjang musim.

Teknik budi daya melon dengan media substrat, air, dan tanah yang ditanam dalam greenhouse ini terbukti mampu menghasilkan panen tanpa mengenal musim.

”Selain itu, MelonPonik juga meminimalisir penggunaan pupuk dan pestisida, sehingga minim residu, lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Hasil panen MelonPonik dikenal kaya akan kandungan nutrisi dengan brix rata-rata mencapai batas optimal 14-17%.

Brix adalah satuan total padatan terlarut (TSS).

Satuan ini biasanya digunakan untuk menunjukkan tingkat kemanisan pada buah-buahan yang dinyatakan dalam persen atau derajat brix.