lukisan
#lithografi: Banjir di "pinggiran" Betawi abad 19 (kemungkinan lokasi sekarang Jakarta Pusat)
#lessonlearned: jangan sekali-kali menimbun rawa-rawa, apapun alasannya
Jakarta yang terletak di dataran rendah, sejak zaman Kerajaan Tarumanegara sering dilanda banjir. Peristiwa yang terjadi 15 abad lalu itu sempat terekam dalam Prasasti Tugu di Jakut yang kini disimpan di Museum Sejarah Jakarta. Raja Purnawarman yang memimpin kerajaan ini, pernah menggali Kali Chandrabagha (Bekasi) dan Kali Gomati (Kali Mati di Tangerang) sepanjang 12 km untuk mengatasi banjir.
Untuk menyukseskan proyek tersebut Sang Raja memotong seribu ekor sapi. Para sejarawan kemudian membuat perkiraan, bila satu ekor sapi dimakan 100 orang, maka penduduk yang ada di sekitar kawasan ini 15 abad lalu sudah ratusan ribu jiwa. Ketika melakukan penggalian tersebut, kebijakan permukiman disusun berdasarkan prinsip keseimbangan ekologi. Sang Raja melarang rakyat menguruk rawa-rawa, karena merupakan kawasan resapan air.
Daftar nama Rawa-Rawa di Jakarta yang sudah "lenyap" (ditimbun) :
• Rawa Badak
• Rawa Bahagia
• Rawa Bali
• Rawa Bambu
• Rawa Bangun
• Rawa Barat
• Rawa Binangun
• Rawa Binong
• Rawa Buaya
• Rawa Bulak
• Rawa Bunga
• Rawa Elok
• Rawa Gatel
• Rawa Gelam
• Rawa Girang
• Rawa Jati
• Rawa Jaya
• Rawa Kepa
• Rawa Maja
• Rawa Malang
• Rawa Mangun
• Rawa Pandan
• Rawa Papan
• Rawa Pening
• Rawa Pule
• Rawa Sari
• Rawa Sawah
• Rawa Selatan
• Rawa Simpruk
• Rawa Sumur
• Rawa Tengah
• Rawa Ternate
☆ menimbun rawa masa lalu = bencana masa kini
☆ menimbun rawa masa kini = bencana masa depan